Masih sedikitnya peran masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal menjadikan belum maksimalnya pasar modal dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kerja keras tentang edukasi pasar modal di masyarakat masih sangat dibutuhkan. Untuk berperan aktif dalam edukasi pasar modal, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) menggelar acara “Seminar dan Talkshow Pasar Modal : Pasar Modal Sebagai Pilihan Investasi”. Seminar ini terlaksana atas kerjasama antara OJK, Bursa Efek Indonesia dengan FEB Undip dilaksanakan bertempat di Hall Gd.C Lt.4 FEB Undip, Tembalang.
Seminar ini dilaksanakan pada hari ini (8/3), mengundang empat narasumber antara lain Farhan Nugroho (OJK), Yahuda Nawa (Dana Reksa), Prof. Sugeng Wahyudi (FEB Undip), dan Ryan Filbert (Entrepreneur dan Penulis Buku Pasar Modal).
Masuk dalam sesi pertama narasumber, Farhan Nugroho memaparkan tentang profil Otoritas Jasa Keuangan, data survey indeks literasi dan inklusi keuangan nasional dan daerah dan pengenalan pasar modal serta peran OJK di pasar modal. Farhan menyampaikan “Investor domestik masih sedikit dibanding dengan investor asing, hal ini menjadikan pekerjaan rumah untuk Regulator, Bursa Efek Indonesia dan masyarakat untuk meningkatkan jumlah investor domestik supaya tidak tergantung pada investor asing”.
Narasumber kedua, Yahuda Nawa memaparkan tentang prospek investasi pasar modal di Indonesia di bandingkan dengan di luar negeri. “Sangat menguntungkan, karena dalam periode 10 tahun pasar modal Indonesia meningkat menjadi 194%”, ungkapnya. Yahuda juga menjelaskan pentingnya menggalakkan gerakan “Yuk Nabung Saham” hanya dengan menyetor 100 ribu rupiah ke lembaga sekuritas yang tersedia.
Ryan Filbert yang mengisi sesi ketiga memberikan motivasi tentang bagaimana cara memulai investasi. “Apapun profesi anda, semua bisa kaya tetapi selama pendapatan lebih besar daripada biaya hidup dan hutang”, ujarnya. Ryan menjelaskan untuk menjadi sukses dan kaya dengan menggunakan “mesin uang” dengan investasi baik melalui investasi pasar riil atau dengan pasar modal.
Untuk pembicara terakhir, Prof. Sugeng Wahyudi memaparkan tentang bagaimana cara menjadi emiten yang cerdas.
Komentar Terbaru