Rabu (13/03), bertempat di Hall Ged. Kewirausahaan Lt. 4, FEB Undip merayakan dies natalis yang ke 59. Pada dies natalis kali ini Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Republik Indonesia Prof. H. Muhammad Nasir, Ph.D., AK menyampaikan pidato ilmiah dengan tema “Dampak Revolusi Industri 4.0 pada Pendidikan Tinggi di Indonesia”. Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Dr. Darsono, S.E., Akt., MBA dan dihadiri juga oleh Dr. Suharnomo., S.E., M.Si. selaku Dekan FEB Undip, Sekjen Kemenristekdikti Prof. Ainun Na’im, Ph.D M.B.A serta guru besar dan tamu undangan lainnya.
Dalam pidatonya Menteri Nasir mengungkapkan banyak hal mengenai tantangan perguruan tinggi ke depannya akibat revolusi industri 4.0 seperti meningkatkan indeks pembangunan manusia dan perlunya pemotongan struktur organisasi di tingkat universitas, pendirian program studi baru yang berorientasi masa depan dan berpesan kepada perguruan tinggi agar dapat memberikan terobosan baru dalam hal program studi. Ia juga berpesan agar perguruan tinggi bisa mencetak mahasiswa menjadi wirausaha yang kreatif dan berkontribusi pada pembangunan sumber daya bangsa.
Selain pidato ilmiah yang disampaikan oleh Menteri Ristekdikti, acara dilanjutkan dengan diskusi panel yang disampaikan langsung oleh selaku Rektor Universitas Nasional, Jakarta yang diwakili oleh Wakil Rektor I Universitas Nasional Prof. Dr. Iskandar Fitri, ST., MT. dan Prof. Jang Youn Cho, Ph.D dari Hankuk University of Foreign Studies Korea dengan tema Pengelolaan Pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0
Prof. Cho menjelaskan mengenai perbedaan Pendidikan tinggi di Korea dengan di Indonesia, beliau juga menjelaskan mengenai pengelolaan pendidikan tinggi di Korea yang diharapkan dapat diterapkan di Indonesia. Prof. Iskandar juga menegaskan mengenai dampak-dampak revolusi industri 4.0 dan persiapan pendidikan tinggi menuju revolusi industri 5.0 yaitu dimana Internet of Things dan Internet of Humans saling berkorelasi.
Komentar Terbaru