Jungkare 26 Juli 2024, sebuah langkah inovatif diambil untuk memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Jungkare melalui kegiatan “Pengenalan serta Pendampingan Aplikasi Pencatatan Keuangan Digital (menggunakan SIAPIK).” Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM mengenai pentingnya pencatatan keuangan yang baik dan benar, serta bagaimana aplikasi SIAPIK dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam proses tersebut.

Menggali Potensi Besar UMKM di Desa Jungkare

Desa Jungkare memiliki potensi yang luar biasa dalam pengembangan UMKM. Sebagian besar pelaku UMKM di desa ini sudah memiliki gadget yang dapat dimanfaatkan untuk membuat laporan keuangan. Meskipun demikian, banyak dari mereka yang belum menyadari betapa pentingnya pencatatan keuangan dalam menunjang kesuksesan usaha mereka. Hal ini seringkali menjadi kendala utama yang menghambat pertumbuhan bisnis UMKM di daerah ini.

Nazelia Rahma, penyuluh dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Jurusan Ekonomi, Universitas Diponegoro, memimpin kegiatan ini. Ia menekankan bahwa pencatatan keuangan yang baik merupakan kunci keberhasilan bisnis. “UMKM yang memiliki catatan keuangan yang rapi dan teratur akan lebih mudah dalam mengelola usahanya, memahami kondisi keuangan, serta membuat keputusan yang lebih baik untuk masa depan bisnisnya,” ujar Nazelia.

Memperkenalkan SIAPIK: Solusi Tepat untuk Tantangan UMKM

SIAPIK, aplikasi pencatatan keuangan digital, dirancang khusus untuk mempermudah pelaku UMKM dalam mencatat setiap transaksi keuangan. Aplikasi ini tidak hanya mudah digunakan, tetapi juga dilengkapi berbagai fitur bermanfaat, seperti pencatatan pemasukan dan pengeluaran, laporan keuangan otomatis, dan analisis usaha.

Nazelia mengunjungi pelaku UMKM di Desa Jungkare secara langsung melalui metode door to door. Dalam sesi pendampingan ini, ia menjelaskan cara penggunaan aplikasi SIAPIK dan memberikan contoh nyata bagaimana aplikasi ini dapat membantu memajukan usaha mereka.

“Pendekatan door to door sangat efektif karena kita bisa langsung melihat kendala yang dihadapi pelaku UMKM dan memberikan solusi yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka,” tambah Nazelia. Kegiatan ini menargetkan tiga UMKM utama di Desa Jungkare, yaitu UMKM catering Atin Snack, UMKM JPC stampel dan prasasti, serta UMKM Soto Kandang.

Mengatasi Tantangan dalam Pencatatan Keuangan

Meskipun aplikasi SIAPIK menawarkan berbagai keuntungan, kesadaran pelaku UMKM terhadap pentingnya pencatatan keuangan masih rendah. Banyak dari mereka berpikir bahwa pencatatan keuangan tidak begitu diperlukan atau sulit dilakukan.

“Pada awalnya saya merasa tidak perlu mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran secara detail, tetapi setelah mencoba SIAPIK, saya melihat betapa mudahnya mengelola keuangan dan betapa pentingnya informasi ini untuk keberlangsungan usaha saya,” kata Atin, pemilik UMKM Atin Snack.

Poster sebagai Media Informasi dan Edukasi

Selain pendampingan langsung, kegiatan ini juga menghasilkan luaran berupa poster yang berfungsi sebagai panduan singkat dalam menggunakan aplikasi SIAPIK. Poster ini diharapkan dapat terus menjadi rujukan bagi pelaku UMKM di Desa Jungkare, bahkan setelah kegiatan pendampingan selesai.

Dengan adanya pengenalan dan pendampingan ini, diharapkan UMKM di Desa Jungkare dapat lebih maju dan berkembang melalui pencatatan keuangan yang baik dan teratur. Penggunaan aplikasi SIAPIK diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam membangun kesadaran dan keterampilan pelaku UMKM dalam mengelola keuangan mereka secara efektif. Ini adalah salah satu bentuk dukungan nyata dalam pemberdayaan UMKM di desa yang memiliki potensi besar ini.

 

penulis : Nazelia Rahma
editor : humas feb