Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

+6224-76486841 / +6224-76486850 | WA: +62 822-2300-0870feb@live.undip.ac.id

Pada hari Jumat, 29 Juli 2016 Klinik Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis (KKIB) FEB UNDIP, mengadakan kegiatan Seminar dengan tema “Kolaborasi Data dan Informasi Kewirausahaan Kota Semarang”. Seminar ini diadakan dengan tujuan untuk membentuk kolaborasi antara instansi pemerintah pemilik data dan informasi dengan peneliti dari dosen atau mahasiswa kewirausahaan sebagai pengguna data.

Seminar yang diadakan di Hall Gedung C dipesertai oleh staf pengajar dan mahasiswa wirausaha se-Undip. Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut wakil dari tiga instansi pemerintah yaitu Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik dan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang.

Pembicara pertama seminar dari Badan Pusat Statistik, Dewi Fenty menjelaskan dalam pengumpulan data metode yang dilakukan adalah dengan survey industri mikro dan kecil (IMK) secara sampel dan survey industri mikro dan kecil triwulanan dilakukan dengan mengamati panel sampel selama satu tahun.

Di pembicara kedua hadir Adief Aljohsa dari Bank Indonesia (BI). Adief menyampaikan bahwa UKM berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadikan Bank Indonesia untuk  turut memajukan sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). Adief Aljohsa menuturkan bagi peneliti yang membutuhkan data dan informasi mengenai UKM, BI menyediakan database UKM uang dapat diakses secara gratis melalui website www.bi.go.id/id/umkm dan melalui publikasi di perpustakaan BI. Informasi tersebut diharapkan berguna untuk UKM, Pemerintah dan Masyarakat.

Dinas Koperasi dan UMKM  Kota Semarang menjelaskan bahwa masih kesulitan dalam mengklasifikasikan UMKM dan saat ini dari Dinas Koperasi dan UMKM berencana untuk menyempurnakan data dengan memanfaatkan Ijin Usaha Menengah Kecil (IUMK) sebagai syarat perizinan yang harus dimiliki setiap UKM. Fungsi lain dari IUMK selain sebagai syarat perizinan yaitu IUMK dapat memberikan kepastian dan perlindungan usaha, mendapat pendampingan usaha dan kemudahan akses dalam pembiayaan.