Semarang, 29 November 2023, Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Tengah bersama Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) menggelar pertemuan di Ruang Pojok Kemenkeu FEB Undip untuk membahas kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Jawa Tengah hingga periode akhir Oktober 2023. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat terkemuka, termasuk Kepala Kanwil DJPb Jawa Tengah, Kepala Kanwil DJKN Jateng dan DIY, Local Expert dari FEB Undip, Wahyu Widodo, serta beberapa perwakilan dari organisasi – organisasi mahasiswa FEB Undip.

Pertemuan ini menjadi kegiatan pertama pihak Kemenkeu dan FEB Undip menggunakan Ruang Pojok Kemenkeu yang dimana tidak lama sebelumnya telah di resmikan oleh Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani. Adapun agenda utama dalam forum ini yaitu untuk membahas perkembangan ekonomi dan indikator kesejahteraan di Jawa Tengah. Dimana perekonomian global yang masih dihadapkan pada berbagai risiko ketidakpastian dan kondisi geopolitik mempengaruhi pertumbuhan ekonomi wilayah ini. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga menunjukkan penurunan, namun tetap terkendali dengan inflasi yang tetap terjaga. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga aktivitas ekonomi domestik dan mewaspadai dampak perlambatan global yang mungkin terjadi.

Kinerja Fiskal Regional: Defisit dan Tren Surplus Anggaran

Dalam pembahasan kinerja APBN Jawa Tengah, terungkap bahwa realisasi belanja semakin meningkat, dan APBN mencatatkan defisit sebesar Rp141,36 miliar. Penerimaan APBN Jawa Tengah hingga Oktober 2023 berhasil mencapai Rp86,07 triliun (82,94% dari target), sementara realisasi belanja mencapai Rp86,22 triliun (79,01% dari pagu). Defisit ini mengakhiri tren surplus anggaran yang berlangsung sejak awal tahun 2023.

Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan dan mengakselerasi kinerja APBN Jawa Tengah guna menjaga aktivitas perekonomian dan mengoptimalkan APBN sebagai shock absorber. Meskipun terdapat defisit, perekonomian Jawa Tengah diperkirakan tetap optimis dan stabil. Pelaksanaan APBN untuk pembangunan di wilayah ini menjadi fokus utama dalam upaya menjaga ketahanan ekonomi di tengah dinamika global.

Pertemuan ini juga diharapkan akan membangun sinergi antara Kementerian Keuangan dan FEB Undip dalam mendukung pembangunan ekonomi Jawa Tengah. Keahlian dan kontribusi Local Expert dari FEB Undip, Wahyu Widodo, diharapkan dapat memberikan perspektif yang berharga untuk memajukan kebijakan ekonomi di tingkat regional.