Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

http://182.255.0.178/admin/tmp/1475045709_Seminar-Nasional-Effect-2016.jpgEconomics Finance Study Club (ECOFINSC) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB UNDIP) mengadakan Seminar Nasional bertema ” Strengthening Strategy Sektor Keuangan dan UMKM Pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” pada Sabtu, 24 September 2016. Acara yang diadakan di Ball Room Oaktree Emerald Semarang menghadirkan pembicara antara lain Chairul Djumhari (Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UMKM RI), Randi Anto (Direktur Human Capital and Management Asset PT. BRI (Persero), Tbk.), Ceriandri Widuri (Ka.Div.Penjaminan Syariah Jamkrindo) dan Nilam Sari (Owner dan Marketing Director Baba Rafi Indonesia).

Tujuan diadakannya Seminar Nasional ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan mahasiswa tentang peranan dan kontribusi UMKM sebagai pendapatan terbesar di Indonesia. Agar UMKM tetap bertahan maka diperlukan perhatian khusus dari pemerintah, lembaga keuangan dan masyarakat. Keempat narasumber yang dihadirkan merupakan tokoh – tokoh terbaik  dalam pengembangan UMKM di Indonesia.

Pembicara pertama Chairul Djumhari memaparkan Literasi Koperasi Dalam Integrasi Ekonomi Regional tentang tiga masalah penting dalam resiko likuiditas di Indonesia yaitu menghadapi financial inclusion yang rendah, rendahnya angka financial literasi mengenai pengetahuan UMKM maupun kredit, dan masalah financial depending mengenai keengganan bank. Strategi untuk ketiga masalah tersebut yaitu memperbanyak layanan/outlet akses lembaga keuangan untuk literasi keuangan masyarakat, kerjasama pemerintah dengan perbankan untuk memberikan pelayanan keuangan di daerah terpencil dengan teknologi.

Direktur BRI, Randi Anto mengisi presentasi tentang peranan BRI dalam memajukan UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yaitu pinjaman kemitraan sampai 20 juta tanpa jaminan. Dengan adanya KUR diharapkan dapat menyerap tenaga kerja melalui wirausaha dan kesempatan berusaha bagi masyarakat umum dan mahasiswa.

Pembicara Ketiga Ceriandri Widuri tentang peran Jamkrindo dalam manajemen risiko dan jaminan usaha bagi UMKM. Jamkrindo memberikan dua jenis penjaminan bagi nasabah yaitu penjaminan syariah dan konvensional.

Dari pelaku usaha, hadir mengisi Nilam Sari, owner dari Baba Rafi memberikan paparan tentang “Pengembangan Pemasaran Digital  Dalam Memperkuat Pemasaran dan Menambah Daya Saing UMKM”. Nilam yang sudah memiliki gerai Baba Rafi di berbagai negara antara lain Malaysia, Filipina, Brunei, Belanda dan lainnya, memberikan tips agar meningkatkan pemasaran produk sehingga bisa mendunia. “Baba Rafi tetap bangkit dengan inovasi pemasaran produknya”, ungkapnya.