Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Semarang, 29 November 2023, Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Tengah bersama Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) menggelar pertemuan di Ruang Pojok Kemenkeu FEB Undip untuk membahas kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Jawa Tengah hingga periode akhir Oktober 2023. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat terkemuka, termasuk Kepala Kanwil DJPb Jawa Tengah, Kepala Kanwil DJKN Jateng dan DIY, Local Expert dari FEB Undip, Wahyu Widodo, serta beberapa perwakilan dari organisasi – organisasi mahasiswa FEB Undip.

Pertemuan ini menjadi kegiatan pertama pihak Kemenkeu dan FEB Undip menggunakan Ruang Pojok Kemenkeu yang dimana tidak lama sebelumnya telah di resmikan oleh Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani. Adapun agenda utama dalam forum ini yaitu untuk membahas perkembangan ekonomi dan indikator kesejahteraan di Jawa Tengah. Dimana perekonomian global yang masih dihadapkan pada berbagai risiko ketidakpastian dan kondisi geopolitik mempengaruhi pertumbuhan ekonomi wilayah ini. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga menunjukkan penurunan, namun tetap terkendali dengan inflasi yang tetap terjaga. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga aktivitas ekonomi domestik dan mewaspadai dampak perlambatan global yang mungkin terjadi.

Kinerja Fiskal Regional: Defisit dan Tren Surplus Anggaran

Dalam pembahasan kinerja APBN Jawa Tengah, terungkap bahwa realisasi belanja semakin meningkat, dan APBN mencatatkan defisit sebesar Rp141,36 miliar. Penerimaan APBN Jawa Tengah hingga Oktober 2023 berhasil mencapai Rp86,07 triliun (82,94% dari target), sementara realisasi belanja mencapai Rp86,22 triliun (79,01% dari pagu). Defisit ini mengakhiri tren surplus anggaran yang berlangsung sejak awal tahun 2023.

Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan dan mengakselerasi kinerja APBN Jawa Tengah guna menjaga aktivitas perekonomian dan mengoptimalkan APBN sebagai shock absorber. Meskipun terdapat defisit, perekonomian Jawa Tengah diperkirakan tetap optimis dan stabil. Pelaksanaan APBN untuk pembangunan di wilayah ini menjadi fokus utama dalam upaya menjaga ketahanan ekonomi di tengah dinamika global.

Pertemuan ini juga diharapkan akan membangun sinergi antara Kementerian Keuangan dan FEB Undip dalam mendukung pembangunan ekonomi Jawa Tengah. Keahlian dan kontribusi Local Expert dari FEB Undip, Wahyu Widodo, diharapkan dapat memberikan perspektif yang berharga untuk memajukan kebijakan ekonomi di tingkat regional.