Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pada Jumat lalu (2/12/2022) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag) bersama Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro melaksanakan Acara Kuliah Umum bertema Kebijakan Perdagangan Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi Hijau.

Kuliah Umum ini dilaksanakan sebagai penambah pengetahuan masyarakat kampus untuk mengetahui lebih lanjut tentang kondisi ekonomi dan perdagangan terkini, serta kebijakan perdagangan yang dilakukan di Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan di Hall Lantai 4 Gedung Laboratorium Kewirausahaan FEB Undip, Tembalang menghadirkan 2 Menteri di Kabinet Indonesia Maju yaitu Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan Menteri BUMN, Erick Thohir.

Dalam sambutannya Zulkifli menjelaskan untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045 memerlukan penguatan pasar ekspor di berbagai negara dunia. Saat ini strategi yang dilakukan dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai negara. “Di sisi lain, dari dalam negeri juga harus kompetitif dengan menghadirkan produk dengan nilai tambah, penguatan sektor UMKM, dan kolaborasi pemerintah daerah bersama BUMN”, tambahnya.

Zulkifli menjelaskan saat ini tren konsumen berpihak pada produk lokal dan UMKM, karena lebih ramah lingkungan. Dalam pemasaran, produk dapat dipasarkan melalui marketplace secara digital untuk mempermudah promosi dan transaksi.

Menteri BUMN memberi sambutan di Kuliah Umum Ekonomi Hijau

 Erick Thohir dalam sambutannya menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia diprediksi naik 5% tiap tahun dapat dikuatkan dengan hilirisasi sumber daya alam dalam negeri yang di eksploitasi negara lain, industrialisasi sumber daya kelautan serta konservasi agrikultur, mengembangkan industri, dan penguatan ekonomi digital. Erick juga berpesan bahwa anak muda harus ikut serta dalam hal ini jangan cuma jadi penonton.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan kegiatan talkshow yang diisi oleh paparan dari narasumber-narasumber ahli antara lain Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag, Dr. Ir. Kasan, M.M.; Guru Besar FEB Undip, Prof. Dr. F.X. Sugiyanto, M.S., dan Ekonomi senior INDEF dan Pendiri IFCC Dr. Dradjad H. Wibowo, M.Ec.

Dokumentasi bersama pelaksanaan Kuliah Umum Ekonomi Hijau