Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) bekerja sama dengan Aliansi Program Studi Manajemen dan Bisnis Indonesia (APSMBI) sukses menyelenggarakan Workshop Internasionalisasi Program Studi dan Pengabdian Masyarakat Internasional. Workshop yang mengusung tema “Cultural Synergy Empowering Global Students Through Multicultural Leadership” ini berlangsung pada 31 Juli dan 1 Agustus 2024 di Ruang Sidang Utama, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Undip, Semarang.

Ketua Panitia, Bimo Suryo Wicaksono, S.E., M.M., membuka acara dengan menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan memperkaya wawasan dosen, peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengadaptasi perspektif global ke dalam program akademik serta praktik operasional.

“Ajang ini juga menjadi sarana silaturahmi dan penguatan kapasitas dalam internasionalisasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) internasional. Kami menekankan pentingnya internasionalisasi untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi di era global,” ujar Bimo.

Turut hadir juga secara virtual (zoom meeting) mahasiswa program internasional. Christian Krisna Pideksa dari Curtin University berbagi pengalaman sebagai alumni Program Double Degree. Selain itu, Dr. Thorr Kerr dari Curtin University, sebagai mitra IUP di luar negeri, juga memberikan materi, dengan Afina Hasya, S.T., M.M., sebagai moderator.

Workshop ini diikuti oleh 31 perguruan tinggi, dengan 11 perguruan ting tri dharma PTN serta internasionalisasi perguruan tinggi.

Hari kedua workshop berfokus pada pengagi berperan sebagai co-host, di antaranya Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Islam Indonesia, STIE Madani Balikpapan, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Universitas Kuningan, Universitas Jember, Universitas Nahdatul Ulama Jepara, Universitas Muria Kudus, Universitas Jenderal Soedirman, dan Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, FEB Undip juga menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan 11 universitas co-host dalam rangka memperkuat jalinan kerja sama dalambdian masyarakat internasional yang melibatkan mahasiswa internasional dari Undip serta delegasi dari perguruan tinggi di berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini mencakup diskusi interaktif, pengenalan budaya, dan tur kota, yang memberikan pengalaman mendalam serta memperkaya pengetahuan peserta tentang keberagaman budaya. Peserta workshop juga mengikuti kampus tour guna memperkenalkan program dan fasilitas dari International Undergraduate Program (IUP) yang ada di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Partisipasi aktif dari berbagai institusi pendidikan tinggi mencerminkan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menjalin kolaborasi internasional yang berkelanjutan. Program-program seperti ini diharapkan akan terus dikembangkan di masa depan.