Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kamis (24/1) bertempat di Ruang Sidang Utama Lt. II Gedung Dekanat FEB UNDIP, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengadakan forum diskusi dengan tema Perencanaan Pembangunan dalam Rangka Penyusunan RPJMN 2020-2024.

Acara ini dihadiri oleh mahasiswa S1, S2, dan S3 Universitas Diponegoro, serta mahasiswa dari Universitas USM dan UIN Walisongo. Forum diskusi kali ini menghadirkan dua keynote speaker, yaitu Dr.Muhammad Cholifihani, S.E., M.A. selaku Direktur Jasa Keuangan dan BUMN – Bappenas RI dan Eka Chandra Buana, S.E., M.A. selaku Direktur Perencanaan Makro dan Analis Statistik – Bappenas RI.

Masing-masing keynote speaker membawakan materi yang berbeda. Eka Chandra Buana, S.E., M.A. menyampaikan materi seputar “Kerangka Ekonomi Makro 2020-2024”. Eka menyebutkan beberapa alasan yang menyebabkan tidak berjalannya transformasi struktural, diantaranya adalah regulasi yang tumpang tindih dan birokrasi yang menghambat, rendahnya kualitas SDM & produktivitas tenaga kerja, dan kualitas infrastruktur yang masih rendah. Faktor-faktor tersebut merupakan penyebab rendahnya inovasi dan kualitas investasi. Berbagai upaya yang dapat  ditempuh guna mengatasi permasalahan ini adalah dengan memfasilitasi transformasi struktural melalui peningkatan efisiensi, produktivitas dan nilai tambah. Perbaikan di sisi suplai juga diperlukan, diimbangi dengan penguatan permintaan domestik serta peningkatan kinerja perdagangan internasional.

Sementara materi kedua yang disampaikan oleh Dr. Muhammad Cholifihani, S.E., M.A. berkaitan dengan “Pendalaman Keuangan Di Indonesia dan Arah Kebijakan Keuangan Inklusif”. Dalam pemaparannya Cholifihani menyampaikan bahwa kebijakan keuangan inklusif adalah suatu bentuk pendalaman keuangan (financial deepening) yang ditujukan pada masyarakat in the bottom of the pyramid untuk memanfaatkan layanan keuangan formal.  Terdapat dua indikator utama dalam keuangan inklusif, yaitu DPK/ PDB dan Kredit/ PDB.  Pemerintah dalam hal ini telah menyusun arah kebijakan terkait dua indikator tersebut, salah satunya seputar arah kebijakan untuk mendorong berkembangnya UMKM.