Semarang, 24 April 2025 — Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) bersama Bank Indonesia dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menyelenggarakan Seminar Kajian Kebijakan Publik (KKP) 6.0 dengan tajuk “Model Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi untuk Mendukung Asta Cita.” Bertempat di Ruang Hall Pertamina FEB Undip, kegiatan ini menjadi forum strategis dalam membahas arah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi besar pembangunan nasional Asta Cita.

Acara yang dihadiri oleh akademisi, praktisi, dan pemangku kebijakan ini secara resmi dibuka oleh Rektor Undip sekaligus Ketua ISEI Cabang Semarang, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendukung penguatan model pembangunan nasional melalui kontribusi nyata di bidang inovasi dan riset. Ia juga menyinggung keberhasilan Undip dalam mengembangkan mesin desalinasi air payau sebagai solusi intrusi air laut di pesisir Jawa Tengah.

“Saat ini, mesin tersebut telah beroperasi di Jepara yang mampu menghasilkan 100 ribu liter tiap harinya, serta Demak, Blora, Pekalongan, dan akan dikembangkan menjadi 20 titik di berbagai daerah lainnya di Jawa Tengah,” jelas Prof. Suharnomo.

Komitmen Undip terhadap pembangunan berkelanjutan juga tercermin dari dorongan kuat untuk menjalin kolaborasi lintas sektor antara akademisi, pemerintah, dan pelaku industri. Sinergi ini, menurutnya, harus dibingkai dalam sebuah blueprint yang terukur dan berorientasi jangka panjang agar hasil inovasi benar-benar berdampak dan solutif bagi permasalahan riil di masyarakat.

Keynote speech dalam seminar ini disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia sekaligus Ketua Bidang III PP ISEI, Ibu Aida S. Budiman, Ph.D. Dalam paparannya, ia menyoroti perlunya kerja sama erat antara dunia akademik, pembuat kebijakan, dan pelaku usaha untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional.

“Kegiatan hari ini adalah bagian dari tanggung jawab ISEI untuk menyumbangkan solusi atas tantangan perekonomian saat ini. Harapannya, buku yang akan kami terbitkan tidak hanya menjadi referensi, tapi juga memiliki daya implementasi yang kuat,” tegasnya.

Dalam diskusi yang dimoderatori oleh Donni Fajar Anugrah ini menghadirkan panel narasumber dari berbagai latar belakang, yakni Firman Mochtar (Kepala DKEM Bank Indonesia/Wakil Ketua Bidang III PP ISEI) yang menyoroti strategi pertumbuhan ekonomi nasional ke depan, Prof. Telisa Aulia Falianty (Guru Besar FEB UI) yang mengulas urgensi akselerasi kebijakan fiskal dan hilirisasi.

Prof. Firmansyah (Dosen FEB Undip) yang mengulas peran kebijakan sektor unggulan di Jawa Tengah dalam mendukung Asta Cita. Dimana beliau menekankan bahwa Provinsi Jawa Tengah memiliki dua kekuatan utama dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi regional.

“Jawa Tengah sangat kuat dalam hilirisasi dan modernisasi pertanian, serta industri manufaktur khususnya di industri makanan dan minuman. Kedua sektor ini perlu didorong lebih jauh agar dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi regional,” ungkapnya.

Dengan terselenggaranya Seminar KKP 6.0, menegaskan posisi FEB undip sebagai institusi akademik yang tidak hanya unggul dalam pendidikan dan penelitian, tetapi juga aktif mengambil peran strategis dalam mendorong arah kebijakan ekonomi nasional melalui riset dan kolaborasi lintas sektor.